CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Friday, January 9, 2009

RENCANA INDAH BAGI HIDUP ANDA


RENCANA INDAH BAGI HIDUP ANDA
Kalau kita renungkan,terlalu banyak hal yang ditawarkan dunia kepada kita untuk mendapatkan rahsia kehidupan yang sukses.Banyak artikel dalam majalah mengatakan kepada kita bagaimana menghadapi masalah yang beragam; TV komersial – program yang serupa – menghujani kita dengan cara supaya berhasil dalam hidup atau setidaknya bagaimana terlihat berhasil walaupun sebenarnya tidak, Club kebugaran menawarkan sauna kolam ombak untuk menenangkan kita sehingga kita boleh menghadapi hidup dengan jiwa yg tenang, sementara berjenis-jenis Ubat tersedia untuk membuat kita gembira.
Semua ini merupakan bukti bahwa dunia sedang mencari rahsia untuk menikmati hidup. Bermilion-milion dolar digunakan untuk pencarian ini.

Pencarian yang sama juga dilakukan dalam kitab ini. Percobaan terbesar yang pernah dilakukan dalam sejarah umat manusia untuk menguji berbagai pendekatan untuk sukses, kenikmatan atau kepuasan dalam hidup ditulis dalam kitab yang berusia 3000 tahun ini.
Kita sekilas membaca, “Ada waktu untuk menangis dan tertawa " (Ayat 4). Melalui pasal ini pesan yang ditekankan adalah setiap hal ada waktunya dan itu berlaku untuk semua pengalaman hidup. Apakah anda pernah tertawa pada saat yang tidak tepat ?

Ron Ritchie mendapat sebutan di Dallas Theological Seminary ketika pada hari kelulusan yang merupakan peristiwa terhikmat dalam dunia pendidikan, dia berjalan diantara kerusi, berpakaian jubah kelulusan, sambil memegang cawan kopi ditangannya. Dia dikenali dalam sejarah Dallas Seminary sebagai seorang yang tidak mengetahui waktu yang tepat dalam melakukan sesuatu.
Setiap hal ada waktunya, baik pengalaman yang baik atau yang tidak. Itulah yang dikatakan oleh Pengkhotbah pasal 3. Ini bukan hanya gambaran yang ada dalam hidup, inilah gambaran yang diberikan Tuhan.

Sebagian besar dari kita mengetahui 4 Hukum Rohani dari Bill Bright.

1) “Tuhan mengasihi anda dan memiliki rencana yang indah untuk hidup anda.” Bicara dengan seseorang mengenai hubungannya dengan Tuhan maka disinilah waktu yang tepat untuk memulainya. Rencana yang sudah diberikan disini. Demikian juga dengan Penyelidik dalam kitab ini mengatakan bahwa Tuhan ingin membawa sukacita kedalam pengalaman manusia. Banyak orang berpikir kalau kitab Pengkhotbah merupakan kitab yang murung dan pesimis karena dengan keterbatasan penulis – yaitu hanya hal yang ada “dibawah matahari” saja atau yang terlihat saja dalam hidup – penemuannya murung dan pesimis. Tapi itu bukan pesan dari kitab ini. Tuhan ingin kita memiliki sukacita dan adalah rencanaNya untuk memberikan semua itu.
Jika anda melihat dengan cermat maka anda akan mengetahui kalau 8 ayat pembuka berbicara diseputar 3 bagian besar yang berhubungan dengan manusia : tubuh, jiwa, dan roh. Empat ayat pertama berkaitan dengan tubuh:
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan;ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;[Pengk 3:1-3 ]

Perhatikan semua hal diatas sesuai dengan yang ada dalam dunia fizik. Tidak ada seorangpun yang minta dilahirkan; itu sesuatu yang berada diluar kekuatan kita.

Tidak ada yang minta mati; itu dilakukan pada kita oleh Tuhan. Inilah cara kita seharusnya memandang hal ini sebagai daftar yang Tuhan ingin kita lakukan. Dimulai dengan pasangan kelahiran dan kematian sebagai batas hidup “dibawah matahari”
Pasangan berikut berurusan dengan penyediaan makanan: “Ada waktu untuk menanam dan menuai.” Setiap hal harus dilakukan pada waktunya. Jika anda tidak melakukannya pada waktu yang tepat anda akan mengalami masalah. Cobalah menanam dimusim sejuk saat salji menutupi tanah, maka tanaman tidak akan tumbuh. Setengah dari kesulitan yang dialami dalam dunia ini adalah kita terus menerus berusaha mengatur waktu menurut kemauan kita. Tapi Tuhan sudah merencanakan waktunya.

Setiap hal sudah ada waktunya.
“Ada waktu untuk membunuh dan menyembuhkan” Itu mungkin terdengar aneh untuk kita, tapi proses kematian berjalan bersamaan dengan proses kehidupan. Doktor mengatakan kepada kita bahwa setiap 7 tahun semua sel dalam tubuh kita akan mati. Tapi tubuh kita tidak mati. Keadaan anda sekarang sama seperti 7 tahun yang lalu. Tubuh manusia merupakan mujizat dalam sejarah manusia. Seperti yang dikatakan pemazmur,

“ kita diciptakan dengan dahsyat dan ajaib” Bagaimana kita boleh mengerti kenyataan pergantian sel dari memori lalu dan sekarang namun memori lama masih ada dan tetap sama? Ada waktu untuk membunuh dan menyembuhkan” Tuhan yang mengaturnya.
“Ada waktu untuk merombak dan membangun.” Masa muda adalah waktu untuk membangun. Otot bertumbuh, kemampuan meningkat, koordinasi tubuh menjadi lebih baik. Kemudian jika anda diizinkan hidup maka anda akan mencapai 65tahun,merupakan waktu dimana semuanya menurun -- "waktu untuk merombak." Tulisan menjadi lebih kecil dan makin kecil, tangga menjadi lebih tinggi dan semakin tinggi, kereta api menjadi semakin cepat dan semakin cepat, orang bicara semakin pelan -- " waktu untuk merombak.” Tapi itu sangat tepat. Kita seharusnya tidak melawan. Itu tidak buruk, itu baik. Tuhan yang menentukannya, dan apapun yang kita fikirkan, akan terus seperti itu. Itulah maksud dari tulisan ini.
Kemudian Penyelidik masuk kedalam keadaan jiwa, yang berfungsi untuk berpikir, merasakan dan memilih, lingkungan sosial, dan semua hubungan dalam hidup mengalir dari hal itu. Ayat 4:
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa;ada waktu untuk meratap;ada waktu untuk menari;[Pengk 3:4 RSV]

Semua hal diatas jika direnungkan sangat tepat. Tidak ada orang yang boleh lari dari kesakitan dan penderitaan hidup, itulah yang dikatakan disini. Tuhan menentukan hal itu untuk kita. Buktinya ketika AnakNya datang. Dia tidak diberikan kehidupan yang indah dan menyenangkan, bebas dari pergumulan dan kesakitan. Tidak, dia adalah, "seorang manusia yang menderita dan banyak pergumulan," {Isa 53:3b}. Dalam dunia yang jatuh ini pasti ada saat kesakitan, penderitaan dan tangisan.
Tapi juga ada waktu untuk tertawa, untuk bergembira dan senang. Ada waktu untuk menangis, tapi ada juga waktu untuk menikmati peristiwa menggembirakan. Yesus sendiri mengikuti perayaan pernikahan di Kana di Galilea. Dia masuk dan turut menyediakan pesta.
Kemudian ada waktu “untuk membuang batu, dan waktu untuk mengumpulkan batu," {Pengk 3:5a RSV}. Ada waktu untuk menghancurkan sesuatu, dan waktu untuk membangunnya kembali. Hal ini berkaitan dengan struktur social kita, hubungan kita dengan orang lain. Ada waktu ketika kita butuh memeluk orang lain untuk menunjukan dukungan kita. Tapi ada waktu ketika kita harus menolak memeluk mereka, karena dukungan kita akan disalahgunakan dan berhubungan dengan yang jahat. Waktu-waktu itu datang dari Tuhan.
Enam ayat terkhir berkaitan dengan roh, keputusan didalam diri, komitmen mendalam. Ada waktu untuk mendapat [pekerjaan, perkawinan, teman baru], dan ada waktu untuk kehilangan," {Pengk 3:6a RSV}. Ada waktu dimana kita harus mengurangi persahabatan, atau mengganti pekerjaan, dan kehilangan apa yang kita miliki dimasa lalu. Itu semua wajar dan pasti waktu itu akan datang.
Ada waktu untuk menyimpan dan ada waktu untuk membuang," {Pengk 3:6b RSV}. Ada nilai dan standard yang harus dikorbankan, sedangkan ada waktu untuk membuang sesuatu – membersihkan atap, garasi, membuang baju lama, dll. Ini kebiasaan dan perilaku yang benar. Kebencian harus dibuang. Sakit hati perlu dimaafkan dan dilupakan.
Ada waktu berdiam dan ada waktu untuk bicara," {Pengk 3:7b RSV}. Ada waktu dimana kita mengetahui sesuatu, gossip, dan kita seharusnya tidak mengatakannya. Ada waktu kita harus bicara, ketika suatu hal yang kita simpan akan menyebabkan seseorang celaka atau menunjukan kebenaran; waktunya untuk bicara.
Ada waktu untuk mencintai dan waktu untuk membenci {Pengk 3:8a RSV}. Bila waktu untuk membenci ? Seperti Abraham Lincoln waktu dia pertama kali melihat manusia dijual sebagai budak di New Orleans. Dia merasa kebencian muncul dalam hatinya. Dia bertekad kalau ada kesempatan untuk menghancurkan perbudakan dia akan lakukan. Kebencian Lincoln terhadap perbudakan sangat tepat. Ada waktu untuk mengasihi, dimana kita melebarkan kasih kita kepada orang yang terluka, orang yang ditolak, kesepian atau lemah
Ada waktu untuk perang dan damai {Pengk 3:8b RSV}. Kita harus mengingat hal ini dalam menghadapi masalah sekarang ini. Ketika tiran melanggar hak manusia itulah saatnya sebuah bangsa berperang. Tapi ada waktu dimana perang adalah suatu hal yang salah, ketika tidak ada provokasi yang diizinkan untuk memicu perang. Sampai mana diizinkan merupakan hal yang masih diperdebatkan secara luas sampai sekarang ini.
Saya menekankan bahwa semua ini merupakan rencana Tuhan yang indah bagi hidup anda. Masalahnya apakah itu juga rencana kita bagi masa depan kita. Jika kita diberikan hak itu maka tidak ada kesenangan sama sekali dalam hidup kita. Tapi itu akan menghancurkan kita. Tuhan tahu kalau manusia dilindungi dari semua hal akhirnya dia susah menerima kenyataan hidup; mereka mementingkan diri sendiri, jahat, dangkal, tidak memiliki prinsip. Tuhan mengirimkan hal ini supaya kita boleh belajar. Segala sesuatu ada waktunya merupakan pesan dari Penyelidik.
Tapi lebih dari itu, jika Tuhan memiliki waktu untuk setiap hal Dia juga memiliki tujuan untuk semua hal, seperti yang dinyatakan bagian ini. Ayat 9:
Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?{Pengk 3:9 RSV}
Apa yang tertinggal untuk kepuasan setelah rasa nikmat sudah sepenuhnya dirasakan dari suatu pengalaman? Itulah pertanyaan Penyelidik dalam menyelidik segala sesuatu. Dia sudah menanyakannya 3 kali dalam kitab ini. Jawabannya:
Aku telah melihat pekerjaan yang diberikanAllah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.{Pengk 3:10 RSV}
Kehidupan itu sendiri menyimpan rahasia. Maksud dari hal ini dibangun dengan hati-hati, melalui pengujian yang dalam seperti yang sudah dilakukannya.
Sekarang dia memberikan jawabannya. Dia temukan 3 hal. Pertama,
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya; {Pengk 3:11a RSV}
Kita sudah melihat hal itu. Segala sesuatu sangat menolong dan tepat bagi kita, apa yang terlihat negative maupun positif. Ini bukan kutukan dan halangan; itu semua berkat yang disediakan Tuhan.
Bahkan musuh kitapun merupakan suatu berkat. Saya menerima sebuah surat dari teman pengusaha saya di Dallas, seorang yang sangat kritis, memberikan pemikirannya seperti ini. Dia berkata bahwa ada 5 macam orang yang dia lihat dalam hidup, “pahlawan, model, penasehat, bangsawan dan teman.” Katanya:
Saya tambahkan satu lagi: musuh.Mereka memiliki tempat yang sangat istimewa dalam hidup kita.Pertama, mereka bisa menyediakan arti seperti orang miskin memberikan arti bagiBunda Teresa.Musuh berada disisi yang berlawanan dalam hidup kita.Kita menempatkan posisi kita terpisah dengan mereka, seperti terang dengan gelap.Mereka mencari kedalaman kedewasaan kekristenan kita, membuka kepentingan diri kita, kebenaran diri dan kesombongan.Mereka menyerang dan membuka motivasi kita, dan sering kita membuat musuh dengan kesalahan kita.Perintah ini seperti pengukur kerohanian yang diletakan didalam jiwa kita.Sangat menarik bahwa sosiolog dan sejarawanHart, meletakan perintah ini sebagai perbedaan besar antaraKekristenan dengan semua agama yang lain.
"Kasihilah musuhmu," kata Yesus {Matt 5:44, Luke 6:27}, karena mereka berharga untuk anda. Mereka melakukan sesuatu yang sangat anda butuhkan. Persoalan kita adalah kita memiliki konsep yang dangkal mengenai hal ini. Kita ingin semuanya lancar dan menyenangkan. Lebih dari pada itu, kita ingin mengatur, kita ingin mengurangi kata sakit atau penderitaan. Tapi Tuhan tidak mengijinkan kita untuk mengambil tempatNya dan mengaturnya.
Ada irama kehidupan yang penulis duniapun bisa merasakannya. Buku berjudul, Passages , berbicara mengenai berbagai macam pengalaman yang kita lalui waktu kita bertumbuh dalam hidup ini.
Hal kedua yang dipelajari Penyelidik dalam pencariannya,
………..bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.[ atau secara literal, "hati manusia "] {Pengk 3:11bRSV}
Ada kualitas dalam hidup, dalam kemanusiaan, yang tidak bisa dijelaskan oleh pemikiran evolusi. Binatang tidak akan menjadi gelisah dan tidak puas ketika kebutuhannya tidak dipenuhi. Perhatikan seekor anjing yang kenyang didepan perapian di hari yang dingin. Dia bersama dengan keluarga, menikmatinya, tidak kuatir tentang apapun. Letakan manusia pada posisi seperti itu dan dengan segera ia akan merasa gelisah. Ada hal diluar penglihatan yang membuat dia gelisah.
Pencarian yang tiada akhir untuk suatu jawaban yang tidak bisa kita rasakan dengan kebutuhan fisik dan emosi adalah apa yang disebut “kekekalan dalam hati manusia.” Agustinus berkata, “Engkau membuat DiriMu dan hati kita tidak tenang sampai kita bersama dengan Engkau.” Manusia satu-satunya mahluk yang bisa memuji. Apa yang membuatnya berbeda tidak bisa dijelaskan oleh prosedur evolusi. Dia berbeda karena ingin melihat Tuhan. C.S. Lewis berkata, “Bapa kita disurga menyediakan banyak penginapan yang indah bagi kita sepanjang perjalanan, tapi Dia sangat memperhatikan agar kita tidak salah memilih rumah." Ada keinginan untuk rumah, ada suatu panggilan yang dalam pada roh manusia lebih daripada hidup. Sangat mengganggu kalau itu tidak dijalankan dalam rencana Tuhan.
Hal ketiga yang dipelajari Penyelidik adalah masih adanya misteri:
...Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukanAllah dari awal sampai akhir.{Pengk 3:11c RSV}
Kita bertambah dalam pengetahuan, tapi kita menemukan bahwa kita tahu kalau kita banyak tidak tahu. Bertambahnya pengetahuan meningkatkan kekaguman. Dalam hikmat kedaulatan Tuhan kita tidak bisa menyelesaikan semua misteri. Seperti yang dikatakan Paulus, "kita melihat melalui kaca yang gelap," {1 Cor 13:12 KJV}; kita menantikan hari dimana kita bisa melihatNya muka dengan muka.
Kita tidak bisa mengetahui semua jawaban dan misteri hidup. Itulah mengapa Alkitab selalu berkata bahwa kita harus mempercayakan Firman Tuhan dalam kehidupan yang tidak kita mengerti. Yesus mengatakannya berkali-kali bahwa hiduplah beriman seperti anak kecil. Seorang anak kecil dalam tangan bapanya tidak menyadari banyak hal yang sudah diketahui ayahnya. Tapi, berdiam dalam tangan ayahnya, dia tetap tenang melihat misteri terungkap sewaktu dia bertumbuh, percaya pada hikmat ayahnya. Itulah hidup beriman dan itulah yang kita lakukan dalam pengalaman kita.
Dalam Ayat 12-15 kita belajar tujuan Tuhan dalam rencanaNya yang luar biasa. Ada 3 hal yang ditemukan disini. Pertama,
Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka;{Pengk 3:12 RSV}
Ya, setiap orang setuju dengan hal itu. Sama dengan yang dikatakan oleh Iklan: “Jalani hidup dengan bersemangat. Anda hanya hidup sekali. Ambilah kesempatan sekarang." Tentu saja. Penyelidik juga berkata demikian.
Kedua, dia berkata,
Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.{Pengk 3:13 RSV}
Garis bawahi kata, “menikmati” Itulah yang ditemukan Penyelidik tidak bisa dihasilkan manusia. Hal yang memberikan kesenangan sementara, tidak seterusnya. Kebahagiaan sejati adalah anugrah Tuhan, yang juga keinginan Tuhan. Itulah apa yang selama ini dimaksud oleh Penyelidik.
Betapa berbedanya gambaran hidup dibawah kedaulatan Tuhan yang biasa dipikir orang! Saya melihat buku tentang sex yang berjudul, “Dibuat untuk dinikmati” Itu betul. Tapi tidak hanya sex yang dibuat untuk dinikmati, semua hal dibuat untuk dinikmati manusia. Jika anda pikir ada hal yang bisa memberikan kenikmatan secara terus menerus anda salah. Rahasianya ada pada pengetahuan akan hubungan dengan Tuhan yang menghasilkan kebahagiaan. Tuhan menghendakinya juga. Kita tidak didalam genggaman Penguasa yang suka membunuh, seperti pandangan kebanyakan orang terhadap Tuhan. Tuhan senang kalau manusia bahagia.
Hal ketiga yang dikatakan Penyelidik adalah semuanya harus mengerti bahwa Tuhan yang mengatur dan dia tidak akan mengubah rencananya bagi manusia. Ayat 14:
Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukanAllah akan tetap ada untuk selamanya;itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi;Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akanDia, {Pengk 3:14a RSV}
Tuhan dengan kedaulatannya membuat rencana hidup yang tidak bisa kita halangi. Dia melakukannya supaya menusia takut akan Dia.
Diseluruh Alkitab kita membaca bahwa "Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan," {Psa 111:10, Prov 9:10}. Sampai manusia mengenali dan percaya pada hikmat Tuhan dia tidak bisa mulai takut akan Tuhan. Takut ini bukan dalam arti ketakutan pada Tuhan, tapi hormat padaNya. Jika anda mencoba hidup tanpa pengenalan akan Tuhan, akhirnya anda akan temukan, seperti yang ditemukan oleh Penyelidik sendiri, kekosongan, tidak puas dan gelisah, perasaan bahwa hidup itu menyedihkan dan tidak ada arti. Rahasia hidup ada dihadapan Tuhan.
Semua pergumulan hidup yang ada berasal dari diri kita yang ingin seperti Allah, ingin mengatur hal yang terjadi dengan kita. Itu juga yang dilakukan orang Kristen. Ketika Tuhan menolaknya kita bersungut-sungut dan merengut dan menjadi marah kepadaNya. Kita membuang iman kita dan berkata, “Untuk apa ? saya sudah mencobanya dan tidak berhasil." Pernyataan yang bodoh! Tuhan tidak akan menyerahkan hakNya. “Tidak ada yang bisa ditambahkan, dan diambil darinya – Tuhan sudah membuatnya teratur supaya menusia takut akan Dia."
Ini diajarkan kepada kita berulang kali. Ayat 15:
Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada;dan Allah mencari yang sudah lalu.{Pengk 3:15 RSV}
Terjemahan yang lebih baik dari kalimat terakhir adalah, “Tuhan mengembalikan apa yang sudah lewat."
Disini maksud Penyelidik adalah pelajaran hidup diberikan berulang kali. Kita sepertinya tidak belajar hal ini dengan baik. Saya telah belajar satu hal dalam hidup dan berkata, “Tuhan, saya sudah melihat tujuanMu. Saya mengetahuinya sekarang. Engkau tidak perlu mengulanginya lagi.” Dalam perjalanan hidup saya, saya membuat kesalahan yang sama. Suatu peristiwa yang saya ingat sebagai pelajaran prinsip untuk hidup. Saya menghadap Tuhan dan berkata, “ Tuhan, saya seorang yang lambat mengerti. Bersabarlah dengan aku.” Tuhan berkata, “Aku mengerti. Aku bersabar dengan engkau dan mengajarkanmu hal ini terus menerus sampai kamu mengerti.” Apakah anda mengalami hidup yang seperti itu? Penyelidik mengatakan bahwa dia juga harus belajar hal ini.
Itulah maksud Penyelidik. Tuhan ingin kita belajar rahasia kebahagiaan. Kebahagiaan tidak akan datang dari banyaknya pengalaman. Mereka hanya akan mendapat kenikmatan sementara tapi bukan kebahagiaan abdi.
Gantungan yang ada pada dinding tempat tidur saya, yang sering saya baca setiap pagi berbunyi,
Pemikiran yang tidak layak dipikir Bukanlah pikiran Tuhan.Tidak ada penglihatan yang layak dilihat Kecuali dilihat melalui mataNyaTidak ada nafas yang ditarik Tanpa rasa terima kasih padaNyaYang adalah sumber nafas itu.
Ayat 16 dari pasal 3 memulai suatu bagian yang berlanjut sampai pasal 5, yang berisi penolakan dari pendapat yang dikemukakan oleh Penyelidik. Saya tidak membahas semuanya sekarang, tapi akan membahas salah satunya yang muncul di pasal 3.
Seseorang berkata, “tunggu sebentar. Anda berkata bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah bagi hidup saya, dan Dia adalah Tuhan yang adil, tapi minggu lalu saya mencari keadilan di pengadilan dan saya mengalami semua menentang saya; yang saya dapatkan adalah ketidak adilan. Bagaimana anda menjawab hal itu dengan “rencana indah buat hidup saya?” Penyelidik menjawab hal itu, Ayat 16:
Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan.{Pengk 3:16 RSV}
Pengadilan manusia dibuat untuk memperbaiki ketidakadilan, tapi mereka sering diliputi oleh kejahatan dan ketidak adilan. Baru minggu lalu saya menyaksikan suatu kasus dimana seorang pengusaha sedang dihancurkan oleh suatu maneuver legal. Semuanya tahu itu tidak benar, tapi karena legalitas yang ada tidak ada seorangpun yang bisa memperbaiki masalah. Keadilan seperti itulah yang menciptakan kemarahan dan frustasi dalam hati banyak orang. Orang berkata, “Apa maksud anda dengan saya harus menerima kalau hal itu dari Tuhan?”
Penyelidik menjawab dan mengatakan bahwa ada 3 hal yang ingin diperlihatkan pada kita. Pertama,
Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktunya."{Pengk 3:17 RSV}
Walaupun ada ketidakadilan, itu bukan akhir cerita. Tuhan mungkin memperbaikinya suatu waktu, dan jika Dia tidak melakukannya pada saat itu, Dia tetap memperbaikinya pada waktu yang lain. Alkitab berbicara mengenai waktu yang ditetapkan Tuhan dimana semua motivasi terselubung akan diuji, dimana “hal diucapkan ditempat tersembunyi akan diteriakan diatas rumah " {cf, Matt 10:27, Luke 12:3}, dan keadilan akan menang. Inilah yang dikatakan Alkitab. Ketidakadilan ada batasnya.
Kedua,
Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang."{Pengk 3:18 RSV}
Dengan kata lain, ada kebinatangan yang dari situ muncul ketidakadilan manusia. Sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya menerkam teman atau tetangganya?
Program TV, The People's Court , waktu lalu menayangkan kasus seorang wanita muda yang marah pada teman sekamarnya yang sudah dikenalnya bertahun-tahun. Yang dalam kemarahannya menuangkan gula kedalam tangki gas temannya, yang kemudian menghancurkan mesin mobil. Hakim tertarik dengan semangat dendam wanita muda berkelakuan jahat namun menarik ini. Ada kebinatangan dalam setiap kita. Diletakan dalam situasi dimana kita menderita dan bertindak jahat. Tuhan mengijinkan keadaan tertentu untuk menunjukan kepada kita bahwa kita semua memiliki hal itu.
Kita seperti binatang, kata Penyelidik. Ayat 19:
Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka;sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain.Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.Kedua-duanya menuju satu tempat;kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.{Pengk 3:19-20 RSV}
Manusia lemah, keberadaannya sementara. Seperti binatang, kita memiliki hidup yang singkat didunia ini. Ketidakadilan mempertajam kenyataan bahwa kita tidak memiliki hidup yang benar, jujur dan adil dihadapan Tuhan. Kita mati seperti binatang dan tubuh kita habis seperti binatang. Dari sudut pandang manusia tidak ada bedanya. Itulah yang dikatakan Penyelidik dalam Ayat 21:
Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas dan nafas binatang turun ke bawah bumi.{Pengk 3:21 RSV}
Itu bukan pertanyaan yang sebenarnya, seperti yang dinyatakan dalam tulisan ini. Seharusnya dibaca: “Siapa yang tahu kalau roh manusia naik dan roh binatang turun kebawah."
Hal itulah yang hanya bisa dinyatakan oleh wahyu. Pengalaman bukannya sama sekali tidak menolong disini. Dari sudut manusia, manusia dan anjing yang mati terlihat sama kalau dilihat dari apa yang terjadi. Tapi dari sudut ilahi bukan itu persoalannya. Walau kita mati seperti binatang, roh manusia naik keatas sementara roh binatang turun kebawah. Berikutnya Penyelidik dengan positif menyatakan bahwa roh manusia kembali kepada Tuhan yang memberi, tapi roh binatang habis. Ketidakadilan timbul dari kebinatangan kita, dan rencana Tuhan bagi kehidupan akan membongkarnya.
Akhirnya dia menyimpulkan dalam Ayat 22:
Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya.[Tapi ingat, kebahagiaan hanya datang dari Tuhan.Kemudian dia menambahkan pertanyaa] Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?{Pengk 3:22 RSV}
Dia tidak menjawab pertanyaan itu disini; dia membuatnya mengambang. Jawabannya tentu saja hanya Tuhan yang bisa menolong kita mengerti apa yang terbentang dalam hidup.
Hal indah yang bisa didapat dari bagian Alkitab ini adalah kebenaran yang Tuhan ingin kita pelajari dalam menghadapi hidup dengan cara mengucap syukur dalam segala situasi, seperti yang dikatakan Alkitab. Mengetahui bahwa semua datang dari Bapa yang bijaksana. Walaupun keadaan membawa kesakitan dan kesenangan, itu merupakan pilihannya bagi kita. Bersyukur ditengah kesakitan membuat kebahagiaan mungkin ada.