CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Friday, December 31, 2010

a NEW year..


God once told me that it wasn’t my fault – my guilt, my isolation, the other ways I turned out. He said I’ve done what I could with what I had.

When I was a kid, I didn’t do anything special. I wasn’t doing brilliantly at school or making a special effort to make friends, or going to therapy to deal with the negativity in my life. I was just me. I didn’t think perfectly, deflecting all negative thoughts, so the darkness wouldn’t get to me. In fact, the darkness did get to me. Severely. I just lived, barely got by, and coped badly. It was a mess. It was all a dark, horrible mess, and I was incredibly scarred.

I have a lot of problems, as an adult. I constantly feel I’m a bad person. I can become quite isolated, and withdraw from life. I’ve struggled with depression for many years, and carry a huge layer of guilt with me at all times.

But God said it wasn’t my fault. How I turned out. He said I did what I could with what I had. He didn’t look over my past and say I should have worked harder to get rid of my negative thoughts, and should have made more friends. He didn’t blame me at all, for how I turned out.

In my life now, I feel I need to think and act perfectly. I’m not allowed to be sad – I need to manage my negative thinking, so I don’t get depressed. I’m not allowed to be alone – I need to have people around me so I can think correctly and more positively, and not be in my own world. I have to work hard, doing everything correctly, and meeting the right standards. I can’t let myself down in any way, or the negative consequences are my fault.

But God doesn’t think this way. Imagine if he’d thought that way about how I grew up. God looks at me and says, however I’m coping, however I’m feeling, however I’m doing, it’s ok. It’s not my fault. The same rules apply now as when I was a kid, when I wasn’t coping and it all fell down around me. I did what I could with what I had. Right now, I’m doing what I can. If I’m upset, lonely, overwhelmed, feeling negative, or even getting depressed, I’m doing what I can. I’m doing what I can, because however I’m doing is ok. I’m ok, no matter how I’m doing, because I’m ok as I am.

It’s not about meeting a standard. It’s about being ourselves. We’re ok if we have no friends and are confused and scared and doing the wrong thing; if our lives are falling apart and we’re depressed. We’re ok, as we are. God doesn’t frown upon us and say we’re only doing ok if we’re coping well. He loves and accepts us as we are, and will never leave us. We don’t need to think and act perfectly. We don’t need to be coping. We don’t need to be happy. We just need to be ourselves. We’re doing what we can. God doesn’t ask any more of us. He loves us, as we are.

Wednesday, September 1, 2010

ANDA ISTIMEWA


[mzm 139]~Aku bersyukur kepadaMu oleh kerana kejadianku dahysat dan ajaib;
ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyedarinya..

Engkau istimewa, tiada orang sepertimu..
sejak awal tak pernah ada orang yang sama sepertimu..
tak seorang pun yang memiliki tawa yg sama, mata yg sama, hidung yg sama,
rambut yg sama, tangan yg sama, suara yg sama sepertimu.
Engkau istimewa. tak seorang pun yg memiliki tulisan tangan yg sama,sepertimu.
Tak seorangpun di dunia memiliki selera makan yg sama, pakaian, muzik ataupun seni.
Tak seorang pun memandang segalanya sepertimu..

Sepanjang zaman, tak ada orang yg tawa sepetimu, tak ada orang yg menangis sepertimu,
dan apa yg membuatmu menangis atau tertawa tidak akan pernah mengakibatkan tawa dan tangisan yg sama pada diri siapapun.
Engkaulah satu-satunya dlm segala ciptaan yg memiliki kemampuan seperti itu.
Ya,akan selalu ada org yg lebih baik dalam satu hal yg menjadi keterampilanmu, namun tak seorangpun di seluruh jagat raya ini yg dapat mencapai kualiti perpaduan seperti yang engkau miliki dalam soal talenta, gagasan, kemampuan dan sensitiviti. seperti ruangan penuh dgn alat-alat muzik,ada yg lebih baik dimainkan sendiri, namun tak satupun dpt menandingi suara simfoni ketika semuanya dimainkan sekaligus. Engkau adalah sebuah simfoni.
Dalam segala masa,tak seorangpun akan berpenampilan, berkata-kata, berfikir, berjalan, dan bertingkahlaku sepertimu..

Engkau istimewa.....engkau unik. Dan dalam segala keunikanmu ada nilai yg besar. Kerana nilaimu yang besar, engkau tidak perlu meniru orang lain... Engkau akan menerima-Ya, merayakan perbezaan-perbezaanmu.

Engkau istimewa dan mulai menyedari bahawa bukanlah sebuah kebetulan engkau istimewa.
Engkau mulai melihat bahawa Allah menjadikanmu istimewa untuk tujuan tertentu.
Dia pasti menyediakan sesuatu tugas buatmu, yg tak akan dapat dilaksanakan oleh sesiapapun sebaik engkau..
Dari jutaan individu,hanya satu yg memenuhi syarat, hanya satu yang memiliki kombinasi yang tepat. Yang satu itu adalah engkau , kerana ...

ENGKAU ISTIMEWA ;)

HIDUP IBARAT KESEIMBANGAN

Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama: Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kita harus menjaga agar kelima bola-bola ini seimbang di udara.

Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan segera memantul kembali. Tetapi 4 bola lainnya dibuat dari kaca. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan ada stretch mark, goresan, rosak atau mungkin saja hancur. Dan ingatlah bola-bola itu tidak akan pernah kembali kepada bentuk asalnya. Kita harus memahaminya benar-benar dan berusaha keras untuk seeimbangkannya.

BAGAIMANA CARANYA ??

* Jangan rosakkan nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbezaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special. Jangan tetapkan tujuan dan sasaran kita dengan mengacu pada apa yang orang lain anggap itu penting. Hanya kita yang mengerti dan dapat merasa "apa yang terbaik untuk kita".
* Jangan biarkan hidup kita terpuruk dengan hidup di ‘masa lampau' atau dalam mimpi masa depan. ‘Satu hari hidup pada suatu waktu' bererti hidup untuk seluruh waktu hidupmu. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.
* Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.
* Jangan takut menghadapi risiko. Anggaplah risiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.
* Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah keperluan untuk merasa dihargai dan dicintai.
* Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu Pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani.
* Jangan gunakan waktu dan kata-kata dengan sembarangan. Karena keduanya tidak mungkin kita ulang kembali jika telah lewat. Hidup bukanlah pacuan melainkan suatu perjalanan dimana setiap tahap sepanjang jalannya harus dinikmati.